Batu Seribu Perlu Image Baru



Obyek wisata alam Batu Seribu Sukoharjo, Jawa Tengah, belum berhasil menjadi tujuan utama wisatawan. Sejak dibangun awal tahun 1990-an, daya tarik obyek wisata yang berlokasi di desa Gentan Kecamatan Bulu ini belum mampu memikat banyak pengunjung.

Minimnya jumlah pengunjung Batu Seribu terlihat saat libur Hari Raya Idul Fitri tahun 2009. Menurut petugas penjual tiket masuk, saat libur lebaran Batu Seribu dikunjungi sekitar 1500 orang. Pada hari biasa, hanya dikunjungi 50-60 orang. Akibatnya, Batu Seribu belum diandalkan sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD).

Batu Seribu berpotensi menjadi penyokong PAD. Nilai lebih Batu Seribu adalah keindahan alam yang eksotis,

karena memadukan keelokan gunung, lembah, hutan, dan sendang. Keindahan ini semakin hidup kala dikaitkan dengan legenda atau mitos yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat setempat, seperti kisah Bandung Bondowoso, Umbul Pacinan, dan Sendang Ayu.

Namun keindahan Batu Seribu terhapus oleh buruknya perawatan. Banyak fasilitas rekreasi yang berkarat dan rusak. Beberapa pohon besar tumbang menghalangi jalan menuju area Batu Seribu. Kesegaran sumber air yang dulu mengalir apik, kini mampat penuh sampah.

Batu Seribu juga minim fasilitas rekreasi, terutama fasilitas rekreasi modern yang disukai masyarakat. Selain kenaturalan alam, Batu Seribu kini hanya mengandalkan satu kolam renang.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo seharusnya segera mempercantik Batu Seribu. Caranya dengan merevitalisasi fasilitas rekreasi dan membuat image (citra) baru yang memoncerkan daya tarik Batu Seribu.

Tidak ada salahnya pengelola kembali mengidentifikasi dan menggali potensi keunikan Batu Seribu. Keunikan bisa diambil dari unsur-unsur keindahan gunung, lembah, hutan, sendang, atau mitos yang ada. Unsur yang terunik dimaskotkan untuk membangun image baru, yakni image yang mampu mempertegas deferensiasi dengan obyek wisata daerah lain.

Kemudian pengelola menambah dan memperbaiki fasilitas-fasilitas rekreasi yang cocok dengan image baru tersebut. Semua faslitas rekreasi ini tentu saja harus dipoles dengan sentuhan seni agar keindahan dan kebersihan Batu Seribu terjamin, sehingga menarik dan nyaman untuk dikunjungi. (Awi Wiyono/Kompas, 1 Desember 2009)

0 comments:

Post a Comment